Cara pembuatan arang gunakan tungku lubang tanah (earth pit – kiln)
Cara pembuatan arang gunakan tungku lubang tanah (earth pit – kiln)
Pada pembuatan arang kayu bersama gunakan metode lubang tanah, yang wajib diperhatikan adalah penentuan lokasi pembuatan lubang tungku. Usahakan lokasi pembuatan lubang terletak relatif terlindung dari dampak hujan serta agak landai. Hal ini untuk memudahkan di di dalam aktivitas pembuatan arang nantinya.
Beberapa berlebihan pembuatan arang bersama gunakan metode tungku lubang tanah, disamping volume kayu yang bisa dibikin – ukuran bahan baku dari kayu limbah yang digunakan bisa relatif lebih besar, dibandingkan bersama gunakan tungku drum.
Kegiatan pelatihan pembuatan arang kayu bersama gunakan metode tungku lubang tanah di Stasiun Penelitian CIFOR Seturan, Malinau
Dr . Chairil A.Siregar dan Salim Saleh Badan P enelitian dan P engembangan K ehut anan (F ORD Depar te men K ehut anan, Bogor
Di di dalam pembuatan lubang tanah sebagai tungku pembakaran arang wajib diperhatikan beberapa hal, pada lain: Chalabi Grup Indonesia
A. Dimensi tungku lubang
Ukuran standar yang digunakan untuk lubang tungku adalah 2m x 1m, bersama kedalaman pada 50 – 60 cm. Namun demikian, ketentuan ukuran ini tidak terlampau baku dan bisa dimodifikasi cocok kondisi yang dijumpai di lapangan. Tetapi pergantian tersebut bakal berpengaruh terhadap lama saat pembakaran, jumlah lubang udara, serta jumlah cerobong asap yang wajib dibuat.
Skema pembuatan tungku lubang tanah – wajib diperhatikan adanya perbedaan tinggi (kedalaman) pada lubang anggota bawah -tempat pembakaran awal dan lubang udara, bersama lubang anggota atas -untuk menempatkan cerobong asap. Hal ini ditujukan sehingga sistem pembakaran bisa lebih cepat.
Contoh pembuatan lubang tanah – cermat perbedaan kondisi lubang bawah untuk daerah pembakaran awal dan lubang udara, bersama lubang atas untuk cerobong
B. Perlakuan bahan baku
Bahan baku kayu dari limbah pembukaan ladang yang punyai diameter lebih besar dari 10 cm serta panjang 50 cm tetap bisa dimasukkan ke di dalam lubang tungku tanpa dipotong atau dibelah terutama dahulu. Prinsip sederhana yang wajib diingat, makin besar ukuran bahan baku kayu yang digunakan maka sistem pengarangan makin lama.
Contoh ukuran kayu dari limbah ladang yang bisa langsung digunakan sebagai bahan baku pembuatan arang bersama metode tungku lubang tanah
Pembelahan “dolog” kayu yang berukuran terlampau besar – kadang wajib dijalankan – untuk dijadikan bahan baku pembuatan arang
C. Penyusunan bahan baku di di dalam lubang
Sebelum bahan baku kayu disusun, terhadap basic lubang terutama dahulu diberi ganjal batang kayu berukuran tengah yang ditaruh secara membujur dari anggota atas lubang ke anggota bawah. Tujuan perlindungan ganjal kayu untuk merawat sirkulasi udara di di dalam lubang, sehingga sistem pengarangan bisa berjalan baik. Selanjutnya bahan baku kayu disusun melintang diatas ganjal kayu hingga memenuhi lubang.
Pemberian ganjal batang kayu terhadap basic lubang – disusun membujur
Contoh penyusunan bahan baku kayu di di dalam lubang tanah
Pada batas bawah lubang, disediakan ruangan yang memadai untuk serasah dan daun kering sebagai umpan awal pembakaran
Pada batas atas lubang, disediakan daerah untuk menempatkan cerobong asap sebelum saat tumpukan kayu ditutup bersama serasah, daun, ranting kering, dan tanah buy charcoal
Sebelum ditutup tanah, dilapisi bersama lembaran daun basah yang disusun saling menyilang – untuk kurangi suhu panas yang keluar
Setelah bahan baku kayu disusun memenuhi lubang, di sela-sela pada kayu bersama dinding tanah diberi ranting, serasah, dan daun kering sebagai umpan awal pembakaran
Setelah susunan daun, ranting kering, dan daun hijau menutupi kayu, cara terakhir adalah menutup bersama susunan tanah
Papan pembatas bawah – daerah lubang masuk sirkulasi udara dan pembakaran awal
Contoh hasil penutupan susunan tanah terhadap tungku lubang; makin tidak tipis susunan tanah sistem pengarangan bakal makin bagus
D. Cara pembakaran kayu
Sebelum dijalankan pembakaran, pertama masukkan ranting atau dahan kering ke di dalam lubang daerah pembakaran awal. Kemudian beri sedikit minyak tanah untuk memudahkan penyalaan. Setelah api dinyalakan, jaga sehingga bara tetap menyala dan merembet ke di dalam lubang.
Searah jarum jam: 1. persiapan pembakaran bersama perlindungan ranting kering pada
lubang pembakaran – 2. diberi minyak tanah dan dibakar – 3. api sudah menyala – 4.
Selama sistem pembakaran, wajib tersedia menambahkan susunan tanah sehingga tidak tersedia kebocoran lubang udara
Apabila dari cerobong sudah muncul asap, berarti di di dalam lubang sudah tersedia sistem pembakaran ranting dan daun. Selanjutnya ditunggu hingga asap yang muncul berwarna putih tebal.
E. Penutupan lubang udara
Setelah sistem pembakaran di di dalam lubang sudah berjalan sempurna, lebih kurang 5 hingga 6 jam – ditandai bersama asap putih tidak tipis dari cerobong, maka lubang udara di anggota depan wajib ditutup beberapa untuk menghalangi suplai udara ke di dalam tungku.
Pada saat penutupan lubang udara, susunan tanah penutup wajib tetap ditambah terhadap bagian-bagian yang sudah merasa turun gara-gara kayu di di dalam tungku lubang sudah merasa terbakar
Lubang udara yang disisakan di anggota depan (bulatan di di dalam lingkaran) sehingga suplai udara dibatasi sepanjang sistem pengarangan berlangsung
Setelah satu hari sistem pembakaran berjalan, asap yang dihasilkan bakal makin tidak tipis dan berwarna putih. Perlu untuk tetap dikontrol adalah ketebalan susunan tanah penutup untuk kurangi kebocoran
Setelah 3 hari, ketebalan tanah penutup muncul turun – wajib tetap dijaga ketebalannya
Setelah 5 hingga 6 hari sistem pembakaran, asap dari cerobong merasa muncul menipis dan berwarna tipis kebiru-biruan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem pengarangan sudah hampir selesai.
Apabila permukaan susunan tanah penutup muncul kering, maka sistem pendinginan bisa dilakukan. Hal pertama yang wajib dijalankan adalah menutup lubang udara, mencabut cerobong asap dan menutup bersama tanah. Untuk mempercepat sistem pendinginan bisa dijalankan penyiraman kalau tidak terkandung hujan
Setelah 1 hingga 2 hari sistem pendinginan berjalan dan suhu permukaan tanah tidak panas, lubang bisa dibongkar untuk mengeluarkan arang kayu. Pembongkaran wajib dijalankan hati-hati, sehingga arang kayu tidak hancur dan bisa diambil alih di dalam kondisi utuh. Setelah selesai, lubang tungku bisa digunakan untuk pembuatan arang kembali.
Contoh arang hasil pembuatan bersama gunakan kayu limbah pembukaan ladang dan pembalakan oleh peserta pelatihan di Stasiun Penelitian CIFOR di Seturan, siap untuk digunakan.
H. Hasil akhir arang kayu
Hasil pengujian sifat-sifat Arang semisal dari Malinau, Kalimantan Timur